28 Desember 2011,
Setelah hari ini aku tak ingin lagi untuk menangis, apa pun
yang terjadi dengan ku pagi ini semuanya harus benar-benar berakhir, aku tak
mau lagi mengingat semua kenangan indah atau apapun yang membuatku merasa sakit
dan sedih, karena setiap ingatan itu berputar kembali, hatiku merasa sakit
karena rasa ini masih ada dan mungkin tak akan pernah hilang di telan waktu.
Teringat kembali dengan semua kata2 yang pernah terucap,
sebelum kata-kata putus itu terucap dari bibirmu,,
Pukul 04:51:43am, aku terbangun shalat shubuh, setelah
shalat ku pandangi layar Handphoneku,, terpintas untuk mengiriminya sms, aku
tak mau lagi terbebani dengan setiap kata-katanya, terasa sakit. “Bangun
Shalat subuh. . Bang, ternyata bner apa
kata2 nya andi. Lia emang pembawa sial dalam hidupmu, see andi bsa lebih
berhasil stelah putus dari lia.. makasih udah buat lia sadar. T_T lia hanya
bisa mendoakan yg terbaik selalu bersamamu,, semangaaaaat”
Hpku berdering,, tone massage
04:54:43am Andi : “Astagfirullah kok bilang gtu... gk ada yg
namanya pembwa sial... andikan sudah minta maap soal itu...”
04:58:02am “maaf,, lia gk bisa ngelupain setiap kata-kata
yang udah andi ucapkan,, emang bner kok apa yg andi katakan, lia takut tahu,,
T_T”
04:59:49am Andi : “ andi cuman asal bicara, karena lia
terlalu banyak bicara wktu itu”
05:03:06am “semuanya emang bner.. andi nggak mungkin
ngomongin semuanya klo emang gg begitu adanya.. maaf udah pernah buat hidupmu
hancur.. lia berterimakasih buat wanita yg udah nyelamatin hidupnya andi”
05:04:56am Andi :”terserah lia dah, nggak ada yg namanya
pembawa sial”
05:11:29am “kata-kata itu udah buat lia takut. . dan kata2 itu udah muncul dari pertama kita
jadian.. maaf,, lia nggak pernah buat andi bahagia. Lia nggak punya apa2 Cuma
kasih syang yg tulus yg bisa lia berikan. Maf jika selama itu andi gak pernah
bahagia sama lia. Maaf,, T_T
Knpa sekarang aku seperti berada di posisi yang salah,,? Apa
salahku, aku hanya memberikan kasih syang yang aku punya dan berusaha melakukan
apa yang aku bisa asal kamu bahagia, hanya itu yang aku bisa selama ini. Lima
tahun yang lalu aku sering menagis diam-diam saat kamu mengutarakan kata-kata
“knpa sieh kamu itu sial banget, apapun yg aku rencanakan bareng kamu selalu
aja gagal” kata-kata ini lebih tajam dari pisau atau apapun yang bisa membuatku
merasa sakit. Aku hanya bisa terdiam, dan menangis terdiam, kenapa orang yg aku
sayangi berujar seperti ini kepadaku.
Sering aku berfikir untuk pergi tapi aku nggak mau membuatmu
terluka, aku takut membuatmu kecewa, bahkan hatiku perih saat berfikir untuk
meninggalkanmu. Ya allah.
Langit-langit kamar yang kosong hanya sinar bintang plastik
dalam kegelapan yang bisa aku pandangi, air mata yang nggak mau surut, terus
mengalir dengan deras, hanya bisa menggit bibir menahan sakit dan pilu tepat di
jantungku. Sakit apa ini,,,?? Knapa begitu sakit dan menyayat...?? kuterpejam
dalam-dalam mencari celah untuk rasa sakit yang terus menusuk, tak kutemukan.
Tusukan jarum suntik yang setiap saat menusuk dengan cairan obat tak begitu
sakit dan masih bisa aku tahan. Sakit ini kenapa begitu sakit...?? hingga air
mataku tak mau berhenti..?
Apakah kamu tahu saat ini aku menangis..??
Apakah kamu tahu saat ini aku merasa sakit..??
Apakah kamu tahu aku sedih..??
Apakah kamu tahu aku disini menagis pilu karena rindu..??
Kapan kamu peduli sama aku bang...??
Kapan kamu akan beusaha menghapus air mataku..??
lima tahun seperti
nggak di anggap, tapi selama itu aku selalu berusaha berdiri di sisimu selama
aku mampu.
Rasa apa sebenarnya ini,,?? Sudahlah G dia sudah bahagia,
udah sepantasnya bang kamu mendapatkan yang terbaik, udah sepantasnya kamu
bahagia dengan wanita yang kamu sayangi..
Doaku dan harapanku, yang terbaik selalu bersamamu,, untuk
berada disisimu lagi aku takut,, aku takut apa yang sudah kamu raih sekarang
akan hancur dan gagal lagi,, aku nggak sanggup melihat wajah murungmu, aku
nggak mau terus-terus dihantui rasa penyesalan. Aku nggak mau selalu di
salahkan.
Aku takut hadirku membuatmu kecewa dan lemah. Karena aku
tahu diri, aku bukan semangatmu, aku hanya penghalang buatmu..
“SELALU BAHAGIA YA BANG, MAAF AKU NGGAK BISA MENJADI YANG
TERBAIK, MAAF AKU NGGAK PERNAH BUATMU BAHAGIA,
MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAF,,,”
(maafkan aku dengan semua penyesalanku)